08 November 2009

Cara Mengetes Kesehatan Rambut

Ada satu cara mudah untuk mengetes tingkat kesehatan rambut Anda. Yang Anda perlukan hanyalah tepung terigu atau paperclip. Selipkan paperclip di sela-sela rambut, jika bisa meluncur dengan lancar, rambut Anda sehat. Sebaliknya jika tersendat-sendat, berarti ada masalah dengan rambut Anda.Untuk pengujian dengan tepung: Ambil satu helai rambut Anda, masukkan ke dalam tepung, lalu angkat. Jika tepung dengan mudah lepas kembali, berarti rambut Anda sehat. Tapi jika masih ada tepung yang menempel, menandakan bahwa di tempat yang ditempeli tepung kutikula rambut telah mengalami friksi (rusak).

Memang ada alat yang lebih canggih untuk mengetahui tingkat kesehatan rambut, yaitu Sonic Comb Scan, temuan Pantene Pro-V. Dengan alat ini kondisi rambut dapat dideteksi lebih tepat lagi, bagian mana yang rusaknya paling parah. Yang dikatakan rambut tidak sehat adalah rambut yang rapuh (mudah patah), bercabang, kering, kusam, dan susah diatur.

Lalu bagaimana mengatasinya? “Mudah sekali,” kata Rudy Hadisuwarno, pakar tata rambut kita, pada acara Media Gathering di Jakarta Selasa lalu, yang juga dihadiri sejumlah artis ibukota. “Cukup dengan memakai kondisioner secara teratur setiap habis keramas,” tambahnya. Masak sih? Mungkin Anda bertanya tidak percaya. Berbagai penelitian menunjukkan bahwa kondisioner yang bagus bisa melindungi rambut dari kerusakan, bahkan mengembalikan kesehatan rambut yang sudah terlanjur rusak.

Lalu bagaimanakah kondisioner yang bagus itu? Marilyn Sherlock, trichologist (ahli kulit kepala dan rambut) dari Inggris mengatakan kondosioner yang baik adalah kondisioner yang pelembab untuk menjaga kelenturan atau elastisitas rambut. Selain itu juga mengandung asam, sehingga dapat mencegah terangkatnya kutikula rambut oleh bahan kimia bersifat alkalin yang sering terdapat di dalam sampo dan air ledeng. Kandungan lain yang harus ada adalah minyak dan pelindung sinar ultra violet (UV) dari matahari.

04 November 2009

Es Serut Kelapa + Tape

Jadi inget dimasa kecil dulu di Sumedang, sering jajan Es Serut Kelapa pake tape. Ya kebetulan sekali pas ada yg lewat dan kayaknya pedagangnya juga masih tetep sama ketika saya masih kecil. Amazing, "berarti itu si bapak umur berapa sekarang dan kelihatannya badannya masih bugar dan sehat". Harganya termasuk murah hanya Rp 1000, tapi lumayan bikin segar.

Di Bandung saya belom pernah menjumpai es serut kelapa ini, biasanya saya jumpai di Sumedang. Ya si bapak ini bertahan hidup dari himpitan susahnya ekonomi jaman sekarang. Salah satu jajanan tradisional yang masih bertahan hidup. "Gusti mah welas asih, jeung rejeki mah moal pahili".