14 Mei 2004

Layang layang

Permainan layang-layang tentunya kita sudah pada tahu, permainan ini baik di Indonesia atau pun di luar sudah menjadi pupuler bahkan termasuk salah satu cabang olah raga[?], dan menjadi aset pariwisata spt halnya di Bali.

Coba kita tengok beberapa tahun silam tepatnya pas kita usia antara 15 tahun s/d 17 tahunan selanjutnya kita tengok keadaan sekarang, khususnya di Bandung budaya main layang2 ini sudah mulai pudar alasannya mungkin karena sudah bukan jamannya atau memang kondisi tidak memungkinkan, Who know.

Kondisi ini tidak dapat dipungkiri dengan adanya mainan ala negara maju PS, PS2, X-Box, Game PC dsb. Rata2 anak2 jaman sekarang lebih memilih permainan tesebut, tidak melihat status sosial, lingkungan gaul mereka dsb. Coba kita telaah atau tepatnya kita bandingkan antara permainan jaman sekarang dengan permainan jaman tradisional, anak2 jaman sekarang lebih cenderung invidualistis dibanding dengan anak2 jaman dulu kenapa jawabnya simple, anak jaman dulu untuk bermain pasti rame2 misalnya permainan layangan. Secara tidak disadari itu menumbuhkan rasa sosial yg lebih bagus, cara bergaul dengan teman sekolah, dengan teman sekampung.

Contoh lainya ; Pulang sekola, berangkat sekola pasti rame2 sama anak2 sebayanya, sedangkan anak jaman skg kebayakan dijemput/diantar sama sopir atau orang tuanya. Hal positif lainya tentunya mendidik secara tidak langsung untuk bisa mandiri, apakah ini perubahan jaman atau status sosial/ekonomi saya kurang tahu persis. Disini saya tidak bicara keseluruhan, tp yg jelas hanya beberapa ruang lingkup saja yg saya perhatikan.

Mungkin salah satu pudarnya budaya bermain layang2 antara lain kurangnya lahan di kota spt Bandung ini, skg daripada pohon rindang malah banyak pohon beton :(. Yah jaman berubah segalanya jadi sulit dikondisikan.